Selamat Datang di Kabupaten Grobogan, Kami Menantikan Partisipasi Saudara Guna Mengembangkan Potensi Yang Ada)......

Sabtu, 17 April 2010

Tarian Angguk dan Rebana Klasik Anak-anak Mewarnai Peresmian Penghijauan (Forestry) di Desa Ketro




Kesenian Angguk dan Grup Rebana anak-anak ditampilkan dalam acara penanaman pohon secara simbolik dan peresmian proyek penghijauan (forestry) di Desa Ketro Kec. Karangrayung pada hari Sabtu, 17 April 2010. Kegiatan ini atas kerja sama  pemkab Grobogan, PLAN Internasional PU Grobogan an Japan National Office (JNO). Kegiatan ini  diresmikan oleh Bupati Grobogan, H. Bambang Pudjiono, SH.  Beliau menyampaikan Dari lahan hutan seluas 34,57 persen dari luas total wilayah  Kabupaten Grobogan yang mencapai 7.586 hektare, 12.454 hektare di antaranya masuk kategori lahan kritis.
Bahkan terdapat hutan seluas 76,97 hektare yang sudah masuk kategori sangat kritis. ’’Untuk itu, mari bersama-sama mengembalikan kondisi alam seperti sedia kala demi mencegah bencana serta kelangsungan hidup manusia,’’ ujarnya.


Bupati mengatakan, Grobogan merupakan daerah rawan banjir, angin topan, tanah longsor dan kekeringan.
Salah satu penyebabnya karena kerusakan hutan dan lingkungan. Terlebih Grobogan diapit Pegunungan Kendeng Utara dan Kendeng Selatan yang sebagian hutannya gundul.
Kekeringan yang melanda sejak 2004 itu, lebih disebabkan penjarahan hutan di tahun 1998. Sebenarnya Pemkab dan masyarakat serta pihak ketiga tidak tinggal diam, namun luas hutan yang ditebang belum seimbang dengan luas yang ditanami kembali.
Menurut Ketua Panitia yang sekaligus Kades Ketro, Djuratmanto menyampaikan PLAN telah berperan serta di Desa Ketro sejak tahun 2004, untuk kegiatan penghijauan ini dumulai sejak Tahun 2009 mencakup 22 Ha di dalam dan di luar kawasan hutan yang terdiri dari rimba campur 32.000 pohon serta penghijauan oleh kelompok anak sebanyak 13.000 pohon (mangga, jambu air citra, blimbing, sengon), pembuatan sumur resapan 80 buah di 8 Dusun.
Kegiatan penghijauan ini telah menghabiskan dana sebesar Rp 1,2 miliar. ’’Kegiatan ini, demi menjaga hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan, serta hak partisipasi masyarakat sekitar terutama anak-anak. serta membangun capacity building bersama stakeholder demi kesejahteraan masyarakat,’’ terang Manager Program Plan Indonesia Grobogan Lukas Kristian. Sementara itu menurut KPH Telawa Ir. Hadiyanto, luasan hutannya meliputi 5.556 Ha yang berumur kurang dari 5 tahun sejumlah 50 %, sebanyak 2.500 ha terdiri dari tanaman palawija. 
Dalam kesempatan itu pula Bupati juga menyerahkan sharing (bagi hasil) produksi kayu KPH Telawah kepada lima LMDH senilai Rp 22 juta.(Rimba makmur-rambat Rp.16 jt, Cahaya Lestari-Karangsono, Ngudi Luhur-Ketro, Sumberagung-Sendangharjo dan Nampu). Bupati berharap semua pihak jangan hanya bisa menaman pohon saja, namun juga harus merawat serta peremajaannya di masa datang. disampaikan sharing hasil hutan untuk 5 LMDH sejumlah Rp. 22 jt









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer Minggu Ini