Selamat Datang di Kabupaten Grobogan, Kami Menantikan Partisipasi Saudara Guna Mengembangkan Potensi Yang Ada)......

Rabu, 05 Mei 2010

Atap SDN 3 Karangrayung Ambrol, Siswa Belajar di Teras

Atap Ambrol, Siswa Belajar di Teras

  • Berharap Bantuan Dinas
GROBOGAN- Para siswa kelas satu dan dua SDN 3 Karangrayung terpaksa belajar di teras sekolah, setelah ruang kelas yang mereka tempati sebelumnya ambrol pada bagian atap, Rabu (28/4) dini hari.
Ambrolnya atap bangunan tersebut tidak pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung sehingga tidak ada korban dalam musibah ini.
’’Pada Senin (26/4) kami telah memindah aktivitas belajar mengajar empat kelas karena takut atapnya runtuh. Alhamdulillah insting para guru benar, selang dua hari dikosongkan atap bangunan runtuh karena terpaan hujan dan angin.

Akan tetapi sebelumnya kondisi bangunan memang sudah tak kayak digunakan untuk mencerdaskan anak bangsa,’’ ujar Kepala Sekolah SDN 3 Karangrayung Kun Cahyani SPd didampingi guru kelas tiga Sri Hidayat, kemarin.
Empat kelas yang dipindah yaitu kelas tiga belajar di gudang, kelas empat di ruang kantor guru, kelas satu dan dua terpaksa di teras dan itu pun harus bergantian. Sedangkan ruang guru sendiri terpaksa menggunakan ruangan perpustakaan.
’’Kalau kelas enam dipindah kan kasihan, karena sebentar lagi mereka menempuh Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN). Maka dengan terpaksa kami mengorbankan siswa kelas satu dan dua yang belajar di teras. Kami juga sudah melaporkan ke UPTD Disdik Kecamatan supaya segera dilaporkan ke Kabupaten agar mendapat perhatian,’’ tambah Kasek.
Bising
Salah satu siswa kelas satu Akbar Nurhidayat mengaku senang dan terganggu ketika harus belajar di luar kelas. Bocah yang masih polos itu merasa senang karena ada suasana baru, namun juga mengeluh akibat tidak bisa mendengar apa yang diajarkan guru karena terlalu bising oleh suara hiruk pikuk pasar yang ada di sebelah sekolah.
’’Sebenarnya kasihan anak-anak. Tapi kami juga tidak bisa berbuat banyak. Semoga saja dinas segera merespon keadaan kami saat ini supaya kegiatan belajar mengajar tidak terganggu,’’ kata guru kelas satu Sri Kiswati SPd.
Sementara itu menurut Kepala Disdik Kabupaten Grobogan Sugiyanto melalui Kabid TK SD Jamiat membenarkan bahwa masih banyak bangunan sekolah terutama SD di Grobogan yang sudah tidak layak.
Namun karena keterbatasan anggaran akibat terserap untuk membiayai pelaksanaan pilkada, pihaknya tidak bisa berbuat banyak.
’’Dana Alokasi Khusus (DAK) hanya bisa untuk mendirikan perpustakaan. Sementara untuk alokasi kelas masih harus menunggu APBD tahun depan atau pada saat perubahan nanti. Itu pun kami tidak berani janji dan tergantung kondisi keuangan daerah. Kami berharap para pelaku pendidikan bisa bersabar dan tetap berupaya serta semangat mencerdaskan anak bangsa,’’  ujar Jamiat. (K11-16) Suara Merdeka 30 April 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer Minggu Ini