Objek wisata tanah lot terletak di
Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, ditempuh sekitar 45
menit dari kawasan Kuta. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas
batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu, apabila air pasang
pura ini akan kelihatan dikelilingi air laut dan satunya lagi, tepatnya
di sebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak
menjorok ke laut dan di atas tebing.
Pura Tanah
Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan. Pura Tanah Lot
merupakan pura di tengah pantai tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), biasanya para tamu akan datang pada sore hari untuk melihat melihat keindahan matahari tenggelam.
Di tempat ini, dari tempat parkir sampai ke tempat
objek wisata/ pura, banyak terdapat art shop yang menawarkan produk
kerajinan lokal, banyak kedai miniman dan makanan, juga ada fasilitas
kamar kecil / toilet, yang ongkos sewanya tidak seberapa.
Menurut
Legenda Pura Tanah Lot didirikan oleh didirikan oleh sorang Brahmana
dari Jawa yang bernama Danghyang Nirartha yang menganut ajaran Hindu,
dan beliau berhasil menguatkan kepercayaan masyarakat setempat untuk
tentang ajaran Agama Hindu dan Sad Kahyangan. Bendesa Beraban merasa
tersaingi banyak pengikutnya meninggalkannya dan menjadi pengikut
Danghyang Nirarta. Kemudian Bendesa menyuruh Danghyang Nirartha pergi
meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi tapi sebelum meninggalkan
Tanah Lot, dengan segala kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke
tengah pantai dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya
menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan ular
ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih
seperti ikan, warna hitam berbelang kuning. Bendesa Beraban merasa
takjub dan kemudian menjadi pengikut Danghyang Nirartha. (http://www.balitoursclub.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar