Selamat Datang di Kabupaten Grobogan, Kami Menantikan Partisipasi Saudara Guna Mengembangkan Potensi Yang Ada)......

Rabu, 26 September 2012

Wisuda XXV IAIN Surakarta

iain, pendidikan
Sabtu, 22 September 2012 kemarin, penulis ikut menghadiri wisuda adik di IAIN Surakarta. Rektor IAIN Surakarta, Dr Imam Sukardi, dalam sambutannya menyampaikan mengaku terbuka dan siap menghadapi arus globalisasi yang terjadi saat ini. Itu penting dilakukan agar IAIN dapat menyeleraskan perkembangan lingkungannya, melalui penyesuaian kurikulum maupun penambahan Program Studi (Prodi) baru.

 
“Upaya menambah Program Studi (Prodi), evaluasi kurikulum, dan upaya menuju status universitas adalah bagian langkah IAIN menghadapi globalisasi,” terangnya, dihadapan para wisudawan ke-XXV dan orang tua atau wali mahasiswa, di gedung Graha IAIN Surakarta,  IAIN Surakarta meluluskan 308 mahasiswa yang terdiri dari Pascasarjana (S2) berjumlah 48 orang dan sarjana berjumlah 260 orang.
Imam mengatakan, mau tak mau lembaga pendidikan harus menyesuaikan perkembangan yang ada di lingkungannya, termasuk globalisasi. Yang harus dilakukan IAIN adalah memperbaiki secara internal untuk menciptakan SDM yang unggul dan berkualitas, serta secara eksternal memanfaatkan globalisasi ini dengan merangkul jaringan yang luas.
Sementara dikatakan Sekretaris Jendral Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), Bahrul Hayat, Ph.D, dalam Orasi Ilmiah Wisuda, mengatakan, Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) harus bisa memunculkan karakternya dalam menghadapi arus globalisasi. Kompetensi dan nilai keIslaman yang dimiliki oleh dosen dan mahasiswa harus dikembangkan dan disesuaikan dengan perkembangan dunia internasional.
Menurutnya, PTAI memiliki posisi sangat strategis dalam era globalisasi jika memanfaatkannya secara tepat. “PTAI bisa mengembangkan pusat kajian dan pengembangan ilmu-ilmu keIslaman. Namun konsekuensinya mahasiswa maupun dosen harus memaknai Islam secara benar dan menjadi perisai nilai-nilai keIslaman serta membawa pesan nilai keIslaman yang rahmatan lil alamin bagi masyarakat dan lingkungannya.
ijelaskannya, PTAI didorong untuk mendekatkan pengajaran Islam dengan sains, ilmu sosial, teknologi dan humaniora. Hal tepat yang mungkin bisa dilakukan adalah mengembangkan lebih luas mata kuliah penelitian lintas disiplin ilmu. Sehingga perlu penataan secara internal komponen-komponen yang dimilikinya agar dapat meningkatkan mutu dan manajemennya yang lebih responsive terhadap perkembangan globalisasi.
Bahrul mengatakan, demi peran itu minimal mahasiswa harus memiliki keterampilan dalam bahasa asing. Kemampuan ini cukup penting untuk mengantar dalam dunia internasional. “Diperlukan kemampuan bahasa asing atau language competency terutama bahasa Inggris dan bahasa Arab", terangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer Minggu Ini