Kamis(18/3) dengan bertempat di lantai VIII, Gedung Moch. Ikhsan Semarang diadakan acara Forum Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Kab/Kota Tahun 2010 Se Eks Karesidenan Semarang. Forum tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo serta walikota dan bupati dari eks karesidenan Semarang.
Dalam
forum tersebut, para bupati dan walikota menyampaikan laporan
pelaksanaan pembangunan di masing-masing kota kabupaten yang telah
dilaksanakan selama tahun 2009 serta pelaksanaan pembangunan pada tahun
2010. Selain itu dipaparkan pula pelaksanaan program raskin, penyaluran
bantuan keuangan serta kesiapan kab/kota dalam pelaksanaan Pilkada.
Gubernur
Jawa Tengah, Bibit Waluyo, dalam sambutannya meminta agar seluruh
kab/kota melakukan sinkronisasi dengan visi misi pelaksanaan
pembangunan propinsi Jawa Tengah tahun 2010. Hal ini, menurut Gubernur
sangat diperlukan agar pembangunan di masing-masing kota kabupaten
sejalan dengan visi misi pembangunan propinsi Jawa Tengah.
Walikota
Sukawi Sutarip dalam paparannya, melaporkan berbagai capaian
pembangunan tahun 2009 serta pelaksanaan pembangunan di kota Semarang
tahun 2010. Secara umum, menurut beliau, realisasi dana pelaksanaan
pembangunan di kota Semarang tahun 2009 mencapai 672 miliar rupiah dari
total dana 782 miliar, terrealisasai 672 miliar, sehingga terdapat
efisiensi 110 miliar. ”Efisiensi ini nyata di lapangan bukan karena
tidak tercapai membangunnya, pembangunan fisik mencapai 100 % dengan
efisiensi 110 miliar,” terang Walikota. Efisiensi ini, lanjut walikota
telah dilaksanakan di kalangan Pemkot Semarang sejak tahun 2000 hingga
sekarang.
Dalam
hal penyaluran raskin, Walikota memaparkan peran Pemkot Semarang dalam
pendistribusian dengan melakukan pendampingan dalam pelaksanaan rakor,
bintek, sosialisasi serta penyaluran bersama dengan bulog. Walikota
juga menegaskan bahwa pihaknya berusaha untuk terus menyatukan data
penerima raskin.
Pemkot
Semarang melalui dinas terkait juga telah menyediakan 935 paket air
bersih yang tersebar di 5 kecamatan dan 9 kelurahan guna mengantisipasi
kekeringan di kota Semarang. Selain itu, disediakan pula bantuan 40
sumur dalam, pembangunan MCK serta pembangunan sumber air dari hasil
efisiensi mobil dinas pada tahun 2002. Usaha juga dilakukan pada bidang
pertanian yaitu dengan mengalihkan tanaman padi pada palawija di musim
kemarau.
Terkait
pelaksanaan Pilwakot Semarang pada 18 April mendatang, Walikota
melaporkan bahwa Pemkot memberikan dukungan untuk terlaksananya Pilkada
dengan memberikan sosialisasi, dana, dukungan serta pembentukan desk
pilwakot. Secara terperinci Walikota menjabarkan besaran dana yang
digelontorkan dalam perhelatan Pilwalkot yaittu sebesar 32,69 M untuk
KPU, Panwas 2, 772 M, 2,7 M lewat Kesbangpolinmas, 1,6 M untuk Setda,
340 juta untuk Setwan, serta Dispendukcapil sebesar 100 juta rupiah.(www.semarang.go.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar