Desa Bringin, Kecamatan Godong, pada Kamis dan Jumat (24-25 September 2015) memotong hewan kurban yang
mencapai ratusan ekor. Pada hari Kamis beberapa ekor sapi dan kambing kurban dari warga Bringin. Sedangkan pada jumatnya sejumlah 387 ekor hewan dari sumbangan dari warga muslim Singapura, 23 di antaranya
adalah hewan sapi. Sementara 364 ekor sisanya merupakan hewan kurban jenis
kambing.
Penyembelihan
ratusan hewan kurban ini sudah dimulai sekitar pukul 06.00 WIB yang disembelih di belakang Masjid Nurul Huda. Wakil Bupati Grobogan Icek
Baskoro sempat hadir di lokasi beberapa saat sebelum penyembelihan dimulai.
”Semua
hewan kurban itu kita potong serentak pada hari ini. Total ada 250 orang yang
terlibat jadi panitia,” ungkap Ketua Panitia Ahmadun Alfaputra.
Masing-masing
panitia sudah dapat pembagian tugas tersendiri sehingga proses penyembelihan
berjalan cepat. Ada orang khusus menjaga dan merawat hewan yang masih hidup.
Kemudian,
ada tim penyembelih, petugas yang khusus menguliti sapi, memotong daging,
mencuci jeroan, menimbang dan mengemas dalam plastik serta pembagi daging
kurban pada masyarakat. Untuk berjaga-jaga kalau ada sesuatu insiden, pihak
panitia juga menyediakan petugas P3K disitu.
Sekitar
pukul 08.45 WIB, warga sudah bisa mengambil bagian daging kurban di samping
masjid. Di tempat itu memang sudah dibuatkan stand khusus tempat pengambilan
daging kurban buat warga setempat maupun dari desa lain. Masing-masing warga
yang dapat jatah pengambilan daging sudah diberi kupon oleh panitia.
”Daging
kurban ini kita salurkan buat 4.500 orang. Untuk warga Desa Bringin dapat jatah
daging sebanyak 1,5 kg dan warga luar Desa Bringin dapat 1 kg. Karena ada kupon
pengambilan maka prosesnya lancar dan kita upayakan tidak ada antrian panjang,”
jelasnya.
”Hewan
kurban ini milik umat muslim dari Singapura. Kami di sini hanya dipercaya untuk
melaksanakan penyembelihan dan pendistribusian daging pada masyarakat. Kita
sudah 17 tahun melaksanakan kegiatan ini ,” terang Imam Masjid Nurul Huda Desa
Bringin KH Nur Hamid.
Meski
begitu, penyembelihan hewan kurban warga muslim Singapura itu bukan kali
pertama. Penyembelihan ini bahkan sudah dimulai sejak tahun 1998.
Kala itu,
hanya sekitar 10 ekor kambing saja yang dipotong. Karena pelaksanaannya dinilai
baik dan panitia bisa dipercaya, jumlah hewan kurban terus bertambah dari tahun
ke tahun.
”Semua
proses penyembelihan ini terdokmentasi dengan baik dan kita laporkan pada
perkumpulan muslim Singapura. Tahun ini, hewan kurban yang disembelih paling
banyak dibandingkan sebelumnya,” ungkap Nur Hamid.
Menurutnya,
beberapa umat muslim Singapura yang mengirimkan hewan kurban itu adalah
temannya mengaji ketika masih merantau di Batam. Pada tahun 1998 itulah muncul
gagasan untuk menitipkan hewan kurban agar dipotong di desanya.
Niat baik
itu disanggupi dan lantaran dinilai amanah, kepercayaan untuk menyembelih hewan
kurban di Desa Bringin terus diberikan hingga saat ini.
”Kami
memang berupaya untuk bisa mengemban amanah ini sebaik mungkin. Tahun depan,
rencananya akan dikasih 500 ekor hewan kurban,” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar