GROBOGAN-Dinas Bina Marga Pemkab Grobogan memprioritaskan untuk membangun dua jembatan yang kondisinya mengkhawatirkan, bahkan satu di antaranya putus total.
Jembatan yang akan dibangun itu mencakup Jembatan Kwarungan di Kelurahan Kalongan Purwodadi dan Jembatan Nampu di Desa Nampu Kecamatan Karangrayung Grobogan. Menurut Kepala Dinas Bina Marga Ir Nurwanto MM dibutuhkan anggaran diatas Rp 1 miliar untuk membangun akses jalan bagi warga tersebut. ’’Jumlah itu hampir Rp 800 juta dialokasikan untuk Jembatan Kwarungan. Selebihnya untuk Jembatan Nampu sekitar,’’ katanya sesaat sebelum memimpin rapat dengan Kepala UPTD Bina Marga se-kabupaten Selasa pagi. Khusus untuk Jembatan Kwarungan, kata Nurwanto, anggaranya cukup besar.
Hal ini karena jembatan menjadi akses vital dilewati banyak kendaraan dan tak jarang bertonase besar. Selain itu Jembatan Kwarungan memiliki panjang dan lebar lebih dibanding Jembatan Nampu Karangrayung. Panjang Jembatan Kwarungan mencapai 24 meter, sedang Jembatan Nampu hanya 12 meter.
Kerangka Baja Nurwanto menjelaskan, meski sudah masuk prioritas, namun penanganan jembatan yang rusak baru akan dilakukan pada tahun 2010. Artinya, jembatan itu belum bisa diperbaiki tahun ini. Penyediaan anggarannya sangat tidak memungkinkan untuk diusulkan melalui APBD Perubahan 2009. Namun dinas cukup yakin kebutuhan akan anggaran sebesar itu akan tersedia di 2010. Diakui soal, konstruksi yang akan dipakai sepenuhnya memakai kerangka baja.
Dinas juga memastikan untuk Jembatan Kwarungan nantinya diberi pilar penyangga bagian tengahnya. ’’Untuk Jembatan Nampu masih dianalisa oleh tim dari dinas,’’ kata Nurwanto.
Kerusakan dua jembatan terjadi secara terpisah pada pertengahan bulan Maret dan Juni lalu. Jembatan Kwarungan bagian tengahnya melengkung usai dilewati tronton bermuatan semen, sedang jembatan Nampu putus setelah tak kuat menahan truk berisi penuh bongkaran rumah.
Kerusakan jembatan itu sangat dikeluhkan warga. Pengguna jalan tidak lagi bisa melintas di tempat itu lantaran kondisinya mengkhawatirkan bahkan salah satunya putus total. Amin (41) warga Nampu menuturkan jembatan di desanya itu menjadi akses utama menuju objek wisata Waduk Kedungombo (WKO) maupun kawasan Juwangi Boyolali. Sementara Sofyan warga Pulokulon menambahkan untuk bisa mencapai kawasan Purwodadi, akses tercepat adalah melalui Jembatan Kwarungan. Namun karena mengkhawatirkan warga akhirnya memilih memutar melintasi Danyang, Simpanglima hingga tembus Purwodadi. (H41-16)
Suara Merdeka, Semarang & Sekitarnya, 17 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer Minggu Ini
-
Satu di antara wisata alam pegunungan yang ada di Kendal adalah pemandian air panas Nglimut Gonoharjo. Pemandian air panas tersebut be...
-
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA UMUM Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Re...
-
GODONG-Gune memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI ke-72, panitia HUTRI Kec. Godong mengadakan kegiatan pertandingan jago k...
-
Zakat yang dibagikan melalui UPZ Kecamatan Godong pada Bulan Ramadhan 1436 H sejumlah Rp. 19,6 jt yang diperuntukkan bagi 98 must...
Kategori
Kesejahteraan Rakyat
Pemerintahan
Pemerintahan Desa
Pemberdayaan
Pembangunan
Kepemimpinan
Pemilu
Kesehatan
Bencana
Wisata
Ibadah
Pendidikan
Pertanian
Alumni APDN/STPDN
Kepegawaian
Hukum
Serba serbi
Islam
PLAN Internasional
Lowongan kerja
Pemuda
Lingkungan Hidup
Kependudukan
PNPM-MP
Olah Raga
Pelayanan
Keuangan
Keluarga
Budaya Jawa
Godong
Upacara
Kisah-kisah
Kriminal
Trantibum
Ikatan Dinas
Ketahanan Pangan
PKK
Peternakan
Ekonomi
Sekretariat
Musik
Prestasi Grobogan
DWP
Perikanan
Pertanahan
Seni
Teknologi
CLTS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar