Selamat Datang di Kabupaten Grobogan, Kami Menantikan Partisipasi Saudara Guna Mengembangkan Potensi Yang Ada)......

Jumat, 21 Januari 2011

Proses Belajar Mengajar di SDN 2 Mojoagung-Karangrayung

Dua Kelas Digabung

  • Bangunan Roboh
GROBOGAN- Menyusul robohnya dua lokal bangunan kelas SDN 2 Mojoagung, Kecamatan Karangrayung beberapa waktu lalu, para siswa sekolah itu terpaksa berbagi ruangan.
Keadaan ini sangat disayangkan pihak internal sekolah,  ’’kami  saat ini hanya memiliki empat ruangan tersisa. Padahal salah satu ruangan itu untuk ruang guru dan kepala sekolah. Meski hanya tersisa tiga ruangan, proses belajar tetap harus berjalan. Oleh sebab itu, satu ruangan kita fungsikan untuk dua kelas,’’ kata Siti Fatimah, guru senior SDN setempat, Kamis (20/1).

Dari tiga ruang kelas yang ada, pihak sekolah terpaksa menyekat dengan triplek, supaya semua siswa yang berjumlah 115 anak dari kelas satu sampai enam dapat ditampung. Untuk kelas empat digabung dengan kelas lima, kelas tiga digabung dengan kelas enam, sementara kelas satu bergantian dengan kelas dua. Kondisi ini membuat proses belajar siswa tidak efektif, karena para guru kelas yang digabung harus bergantian ketika menerangkan pelajaran.
’’Misalnya, kalau guru kelas tiga sedang menerangkan pelajaran, otomatis kelas enam yang berada dalam satu ruangan dikondisikan untuk mengerjakan soal. Meski sudah diatur sedemikian rupa, tetap saja pelajaran tidak dapat diserap siswa dengan baik, sehingga berpengaruh pada prestasi siswa,’’ imbuh Sri Pantiani, guru lainnya.

Sewa Rumah

Keadaan ini diperparah dengan kondisi bangunan kelas dan sarana prasarana didalamnya yang sudah tidak layak. Atap bangunan sudah nampak rapuh dan bocor ketika hujan, ditambah dinding dan lantai ruangan yang mulai mengelupas lapisannya.
’’Dulu kita menyewa rumah warga seharga Rp 100 ribu tiap bulannya. Karena keterbatasan anggaran, akhirnya hanya bertahan enam bulan (satu semester). Apa yang kita alami saat ini terbalik dengan kondisi SDN 4 Mojoagung, yang hanya berjarak 200 meter dari sekolah kami. Di sana bangunannya baru saja direnovasi, padahal kondisinya tidak separah sekolah kita,’’ imbuh guru kelas IV, Agus Budi S, yang mengaku sejak bangunan sekolahnya rusak, selalu mengalami penurunan jumlah siswa baru.  
Dengan kondisi demikian dan sudah berlangsung sejak lama, pihak sekolah sudah tiga kali mengajukan renovasi ruangan. Namun, lanjutnya, hingga saat ini usulan tersebut belum pernah mendapat tanggapan dari dinas terkait. 
Sementara itu, pihak pengawas TK/SD/SLB Daerah Binaan (Dabin) II UPTD Pendidikan Kecamatan Karangrayung, Warsih, mengakui kondisi bangunan sekolah SDN 2 Mojoagung sangat memprihatinkan. Pihaknya, terkait pengajuan dari sekolah, juga sudah tiga kali mengusulkan ke dinas. ’’Tahun ini (2011) kita usulkan kembali untuk renovasi SDN 2 Mojoagung. Semoga apa yang kita usulkan dapat diwujudkan,’’ kata Warsih. (K11-14) SM, 21 Jan 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer Minggu Ini