Suara Merdeka, 02 Januari 2014
Polisi Dituntut Tangkap Pelaku, Dugaan Pembunuhan terhadap Rifki
GROBOGAN - Sekitar 70 warga Desa Kemiri RT 4 RW 1, Kecamatan Gubug,
Kabupaten Grobogan melakukan aksi keprihatinan atas lambatnya proses
pengusutan perkara dugaan pembunuhan dengan korban Rifki (17).
Mereka berjalan mulai dari rumah korban yang berada di Jalan Buntu desa menuju Pasar Gubug dan pertigaan Gubug.
Koordinator
Posko Simpati Rifki, Bambang MS mengatakan, Rifki ditemukan meninggal
pada 9 Desember lalu di Sungai Wulan, Desa Undaan Kidul, Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Demak. Namun proses penanganan yang dilakukan
kepolisian tidak jelas. Dengan begitu, orang tua korban, Subronto (43)
bolak balik melaporkan kejadian tersebut ke Polres Demak, Polsek Godong
dan Gubug (Grobogan).
”Sempat akan ada saling lempar penanganan.
Antara Demak dan Grobogan. Tapi syukur, kemarin ayah korban sudah di BAP
Polres Demak. Untuk itu, kami ingin terus mengawal kasus ini. Keluarga
korban meminta, pembunuh anaknya segera ditemukan,” kata Bambang pada
Suara Merdeka, Senin (30/12).
Sadis
Bambang menyatakan,
pembunuhan yang dilakukan pada siswa Kelas 3 IPS SMA 1 Godong tersebut
terbilang sadis. Pasalnya, saat ditemukan, korban sudah kehilangan kedua
matanya. Ada bekas pegangan di dua lengan, luka memar di paha kiri,
pinggang, punggung, dan tengkuk.
Hasil autopsi Polres Demak
menyebutkan, penyebab kematiannya adalah pukulan benda tumpul di kepala
yang menyebabkan pendarahan di otak.
Dalam aksi tersebut, warga
juga mengajak masyarakat untuk ikut menyumbang dana secara sukarela.
Hal ini disebabkan orang tua korban yang bermata pencaharian sebagai
tukang becak tidak bisa bekerja. Alasannya, dirinya harus bolak-balik
melapor ke Polres Demak demi menemukan pembunuh anaknya.
Bambang
mengatakan, uang yang terkumpul akan diberikan bagi keluarga dan untuk
kepentingan pengawalan kasus tersebut hingga peradilan. (H81-64)
Benar benar sadis....
BalasHapus